🥉 Alun Alun Bondowoso Malam Hari
AlunAlun Bandung ini sudah mengalami perombakan dan juga renovasi beberapa kali. Dan terakhir di tahun 2014. Dan Alun-alun Bandung ini kembali diresmikan setelah selesai direnovasi pada tanggal 31 desember2014. Alun-alun Bandung sekarang ini sudah menyediakan aneka fasilitas yang sangat komplit.
JemberFashion Carnaval (JFC) merupakan salah satu event karnaval terbaik di level nasional maupun level internasional. JFC yang diselenggarakan tiap tahun tersebut dengan catwalk sepanjang 3,6 km yang digelar di jalan utama Jember.
LokasiKawah Wurung. Kawah Wurung terletak di daerah Sempol, tepatnya di Desa Sampit Kab. Bondowoso. Lokasinya tidak begitu jauh dari Kawah Ijen yang juga tak kalah indahnya. Jika Anda sebelumnya berkunjung ke Kawah Ijen, mungkin hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk bisa sampai ke lokasi.
Oleh M. Samsudi. Editor: Hidayat. 19 Jul 2022 16:09. KBRN, Bondowoso: Dalam rangkaian HUT Bhayangkara ke-76, ratusan bonsai terlihat berjejer rapi menghiasi alun - alun Bondowoso. Tanaman hias tersebut, diletakkan sesuai dengan jenisnya masing-masing. Sejumlah orang juga terlihat tengah sibuk menjaga kelembaban pohon yang mereka bawa.
Hari ini, tanggal 17 agustus 2020, hari (ulang tahun) kemerdekaan Republik Indonesia, ada yang aneh menurut saya. Di Alun-alun kota Rembang, tidak ada satu pun bendera merah putih dikibarkan, tak ada satu pun bendera merah putih dikibarkan,” kata Gus Mus dalam video itu. Dalam video tersebut, nampak Gus Mus tengah berjalan di Alun-alun
Ketikamalam hari, mereka kembali berdagang di bahu jalan. BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Pedagang kaki lima (PKL) yang berada di kawasan alun-alun, tepatnya di depan Masjid Agung At-Taqwa, seakan ada jam berjualan. Pagi hari hingga siang hari, mereka membuka dagangannya di area lahan parkir mobil alun-alun.
Cinematicmalam hari di alun-alun Bondowoso modal HP Android#cinematic #cinematicvideo #videography #aesthetic #alunalunbondowoso #bondowoso #hpoppo #hpandro
Masyarakatlintas Daerah Operasional (Daop) 9 Jember pasti sudah tidak asing dengan Kereta Api Tawang Alun. Kereta yang mengambil nama dari tokoh raja di wilayah Kabupaten Banyuwangi ini adalah satu-satunya kereta api yang melayani rute Banyuwangi-Malang dan sebaliknya.. Kereta Api Tawang Alun berdasarkan Grafik Perjalanan Kereta Api
Kedatangannyake Jember, hanya untuk malam Minggu-an di Alun-alun kota Jember. Atas perbuatan melanggar kesopanan di muka umum, pihak satpol PP memberikan pembinaan dan pencerahan. "Keduanya diminta untuk membuat surat pernyataan, untuk tidak akan mengulangi perbuatan asusila di kemudian hari. Setelah itu, keduanya diperbolehkan
ZXa5n. BONDOWOSO, – Satgas Penanganan Covid-19 Bondowoso kembali memperketat jantung kota Bondowoso. Tepatnya wilayah Alun-Alun RBA Ki Ronggo. Plus titik-titik yang menjadi tempat kerumunan warga. Hal ini dilakukan menyusul adanya peningkatan drastis kasus warga yang terkonfirmasi Covid-19 dalam sepekan terakhir. Kabag Ops Polres Bondowoso AKP Agustinus Robby Hartanto menerangkan, alun-alun ditutup pada hari senin hingga Jumat pukul sampai WIB. Sedangkan pada hari Sabtu-Minggu, alun-alun ditutup pada pukul pagi, guna mencegah adanya aktivitas car free day. “Di tempat kumpul massa seperti alun-alun, kafe, pertokoan, dan tempat keramaian lainnya,” katanya. Tak hanya melakukan penyekatan dan penutupan di alun-alun, pihaknya bersama TNI, satpol PP, Dishub, dan BPBD Bondowoso juga mengintensifkan operasi yustisi di beberapa titik. “Sampai mereda lagi. Walau sebenarnya kegiatan ini sudah pernah dilakukan, beberapa waktu lalu. Cuma, kali ini lebih kami intensifkan agar tidak ada ledakan Covid-19,” paparnya. Adapun pengetatan dilakukan pada Senin-Jumat dengan cara melakukan penyekatan di pagi hari sejak pukul hingga WIB. Penyekatan dilakukan di enam titik. Yakni di simpang tiga YIMA, simpang tiga Desa Koncer, Bundaran Nangkaan, simpang empat Stadion Magenda, simpang tiga SMP Negeri 7, dan simpang tiga Radio Romantika. “Kalau Sabtu dan Minggu, alun-alun kami tutup pagi agar tidak ada kegiatan car free day,” lanjutnya. Informasi dihimpun, tim satgas penanganan Covid-19 sebelumnya telah melakukan rapat teknis soal pembahasan revisi Peraturan Bupati Nomor 107 Tahun 2020. Hal tersebut dilakukan karena semakin banyaknya korban. Pemerintah harus punya dasar hukum yang jelas agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Bahkan, pemerintah tengah membahas mengenai revisi peraturan soal kegiatan pengajian, pengajian rutin, salawatan, haul/haul akbar, kifayah, serta kegiatan lainnya yang menghadirkan jamaah untuk sementara ditiadakan. Jurnalis Muchammad Ainul Budi Fotografer Muchammad Ainul Budi Editor Solikhul Huda BONDOWOSO, – Satgas Penanganan Covid-19 Bondowoso kembali memperketat jantung kota Bondowoso. Tepatnya wilayah Alun-Alun RBA Ki Ronggo. Plus titik-titik yang menjadi tempat kerumunan warga. Hal ini dilakukan menyusul adanya peningkatan drastis kasus warga yang terkonfirmasi Covid-19 dalam sepekan terakhir. Kabag Ops Polres Bondowoso AKP Agustinus Robby Hartanto menerangkan, alun-alun ditutup pada hari senin hingga Jumat pukul sampai WIB. Sedangkan pada hari Sabtu-Minggu, alun-alun ditutup pada pukul pagi, guna mencegah adanya aktivitas car free day. “Di tempat kumpul massa seperti alun-alun, kafe, pertokoan, dan tempat keramaian lainnya,” katanya. Tak hanya melakukan penyekatan dan penutupan di alun-alun, pihaknya bersama TNI, satpol PP, Dishub, dan BPBD Bondowoso juga mengintensifkan operasi yustisi di beberapa titik. “Sampai mereda lagi. Walau sebenarnya kegiatan ini sudah pernah dilakukan, beberapa waktu lalu. Cuma, kali ini lebih kami intensifkan agar tidak ada ledakan Covid-19,” paparnya. Adapun pengetatan dilakukan pada Senin-Jumat dengan cara melakukan penyekatan di pagi hari sejak pukul hingga WIB. Penyekatan dilakukan di enam titik. Yakni di simpang tiga YIMA, simpang tiga Desa Koncer, Bundaran Nangkaan, simpang empat Stadion Magenda, simpang tiga SMP Negeri 7, dan simpang tiga Radio Romantika. “Kalau Sabtu dan Minggu, alun-alun kami tutup pagi agar tidak ada kegiatan car free day,” lanjutnya. Informasi dihimpun, tim satgas penanganan Covid-19 sebelumnya telah melakukan rapat teknis soal pembahasan revisi Peraturan Bupati Nomor 107 Tahun 2020. Hal tersebut dilakukan karena semakin banyaknya korban. Pemerintah harus punya dasar hukum yang jelas agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Bahkan, pemerintah tengah membahas mengenai revisi peraturan soal kegiatan pengajian, pengajian rutin, salawatan, haul/haul akbar, kifayah, serta kegiatan lainnya yang menghadirkan jamaah untuk sementara ditiadakan. Jurnalis Muchammad Ainul Budi Fotografer Muchammad Ainul Budi Editor Solikhul Huda BONDOWOSO, – Satgas Penanganan Covid-19 Bondowoso kembali memperketat jantung kota Bondowoso. Tepatnya wilayah Alun-Alun RBA Ki Ronggo. Plus titik-titik yang menjadi tempat kerumunan warga. Hal ini dilakukan menyusul adanya peningkatan drastis kasus warga yang terkonfirmasi Covid-19 dalam sepekan terakhir. Kabag Ops Polres Bondowoso AKP Agustinus Robby Hartanto menerangkan, alun-alun ditutup pada hari senin hingga Jumat pukul sampai WIB. Sedangkan pada hari Sabtu-Minggu, alun-alun ditutup pada pukul pagi, guna mencegah adanya aktivitas car free day. “Di tempat kumpul massa seperti alun-alun, kafe, pertokoan, dan tempat keramaian lainnya,” katanya. Tak hanya melakukan penyekatan dan penutupan di alun-alun, pihaknya bersama TNI, satpol PP, Dishub, dan BPBD Bondowoso juga mengintensifkan operasi yustisi di beberapa titik. “Sampai mereda lagi. Walau sebenarnya kegiatan ini sudah pernah dilakukan, beberapa waktu lalu. Cuma, kali ini lebih kami intensifkan agar tidak ada ledakan Covid-19,” paparnya. Adapun pengetatan dilakukan pada Senin-Jumat dengan cara melakukan penyekatan di pagi hari sejak pukul hingga WIB. Penyekatan dilakukan di enam titik. Yakni di simpang tiga YIMA, simpang tiga Desa Koncer, Bundaran Nangkaan, simpang empat Stadion Magenda, simpang tiga SMP Negeri 7, dan simpang tiga Radio Romantika. “Kalau Sabtu dan Minggu, alun-alun kami tutup pagi agar tidak ada kegiatan car free day,” lanjutnya. Informasi dihimpun, tim satgas penanganan Covid-19 sebelumnya telah melakukan rapat teknis soal pembahasan revisi Peraturan Bupati Nomor 107 Tahun 2020. Hal tersebut dilakukan karena semakin banyaknya korban. Pemerintah harus punya dasar hukum yang jelas agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Bahkan, pemerintah tengah membahas mengenai revisi peraturan soal kegiatan pengajian, pengajian rutin, salawatan, haul/haul akbar, kifayah, serta kegiatan lainnya yang menghadirkan jamaah untuk sementara ditiadakan. Jurnalis Muchammad Ainul Budi Fotografer Muchammad Ainul Budi Editor Solikhul Huda
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 6qx19vqRhYT5us2o5TyHEPXQ00e2akT1i92MZuKSmSDeQLtIeP_dDQ==
KOTA KULON, Radar Ijen – Alun-alun menjadi salah satu pusat kegiatan di Bondowoso. Mulai dari sarana bermain, olahraga, berjualan, hingga kegiatan bersantai lainnya. Meski begitu, masih banyak masyarakat yang tak acuh untuk membuang sampah pada tempatnya. Terlihat tumpukan kecil sampah yang berada di beberapa titik. BACA JUGA Warga Curahnongko Geruduk BPN, Tuntut Pembebasan Lahan Tanpa Ganti Rugi Kabid Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup DLH Bondowoso Syahrial Fari menjelaskan, rutinitas kebersihan yang dilakukan oleh petugas dilaksanakan setiap hari. Kegiatan tersebut tak hanya dilakukan di alun-alun, melainkan semua ruang terbuka hijau RTH di Bondowoso. “Jadi, kita itu menangani 30 RTH,” ujarnya. Dia mengakui bahwa penanganan di Alun-Alun Bondowoso membutuhkan tenaga yang ekstra. Sebab, tempat tersebut juga ditempati oleh PKL. Sehingga tak hanya sampah daun yang menjadi masalah, tapi juga sampah plastik yang dihasilkan oleh pengunjung. “Karena kegiatan PKL dilaksanakan dari pagi sampai malam,” ujarnya. Adanya kontainer sampah di alun-alun sebagai salah satu solusi untuk mengatasi banyaknya sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat. Bak tersebut dilakukan pengosongan setiap hari. “Begitu sudah penuh, langsung dipindah ke bagian pengangkutan,” bebernya. KOTA KULON, Radar Ijen – Alun-alun menjadi salah satu pusat kegiatan di Bondowoso. Mulai dari sarana bermain, olahraga, berjualan, hingga kegiatan bersantai lainnya. Meski begitu, masih banyak masyarakat yang tak acuh untuk membuang sampah pada tempatnya. Terlihat tumpukan kecil sampah yang berada di beberapa titik. BACA JUGA Warga Curahnongko Geruduk BPN, Tuntut Pembebasan Lahan Tanpa Ganti Rugi Kabid Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup DLH Bondowoso Syahrial Fari menjelaskan, rutinitas kebersihan yang dilakukan oleh petugas dilaksanakan setiap hari. Kegiatan tersebut tak hanya dilakukan di alun-alun, melainkan semua ruang terbuka hijau RTH di Bondowoso. “Jadi, kita itu menangani 30 RTH,” ujarnya. Dia mengakui bahwa penanganan di Alun-Alun Bondowoso membutuhkan tenaga yang ekstra. Sebab, tempat tersebut juga ditempati oleh PKL. Sehingga tak hanya sampah daun yang menjadi masalah, tapi juga sampah plastik yang dihasilkan oleh pengunjung. “Karena kegiatan PKL dilaksanakan dari pagi sampai malam,” ujarnya. Adanya kontainer sampah di alun-alun sebagai salah satu solusi untuk mengatasi banyaknya sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat. Bak tersebut dilakukan pengosongan setiap hari. “Begitu sudah penuh, langsung dipindah ke bagian pengangkutan,” bebernya. KOTA KULON, Radar Ijen – Alun-alun menjadi salah satu pusat kegiatan di Bondowoso. Mulai dari sarana bermain, olahraga, berjualan, hingga kegiatan bersantai lainnya. Meski begitu, masih banyak masyarakat yang tak acuh untuk membuang sampah pada tempatnya. Terlihat tumpukan kecil sampah yang berada di beberapa titik. BACA JUGA Warga Curahnongko Geruduk BPN, Tuntut Pembebasan Lahan Tanpa Ganti Rugi Kabid Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup DLH Bondowoso Syahrial Fari menjelaskan, rutinitas kebersihan yang dilakukan oleh petugas dilaksanakan setiap hari. Kegiatan tersebut tak hanya dilakukan di alun-alun, melainkan semua ruang terbuka hijau RTH di Bondowoso. “Jadi, kita itu menangani 30 RTH,” ujarnya. Dia mengakui bahwa penanganan di Alun-Alun Bondowoso membutuhkan tenaga yang ekstra. Sebab, tempat tersebut juga ditempati oleh PKL. Sehingga tak hanya sampah daun yang menjadi masalah, tapi juga sampah plastik yang dihasilkan oleh pengunjung. “Karena kegiatan PKL dilaksanakan dari pagi sampai malam,” ujarnya. Adanya kontainer sampah di alun-alun sebagai salah satu solusi untuk mengatasi banyaknya sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat. Bak tersebut dilakukan pengosongan setiap hari. “Begitu sudah penuh, langsung dipindah ke bagian pengangkutan,” bebernya.
alun alun bondowoso malam hari