🥅 Pelatihan Pelatihan Yang Diikuti Oleh Seorang Wirausahawan Yang Bertujuan
Pelatihankewirausahaan dan pembukuan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang kewiÂrausahaan dan pembukuan usaha bagi calon wirausaha baru (WUB), agar mereka
menurutwidodo (2015), tujuan pelatihan kerja adalah untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, mendukung perencanaan sdm, meningkatkan moral anggota, memberikan kompensasi yang tidak langsung, meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja, mencegah kedaluwarsa kemampuan dan pengetahuan personel, meningkatkan perkembangan kemampuan dan keahlian
PelatihanKewirausahaan untuk Ahli Waris Korban Kecelakaan Lalu Lintas oleh PT. Jasa Raharja bersama Go UKM Training Center Kegiatan Pra Usaha Kementrian Kelautan Dan Perikanan (KKP) Bersama GoUKM Training Center GoUKM Mengadakan Pelatihan Inhouse Training Barista untuk Masyarakat Sumatera Utara
BPJAMSOSTEKjuga menggelar lomba video pendek dengan tema "Jaminan Perlindunganku" yang diikuti oleh ratusan peserta dengan hadiah total sebesar Rp50 juta. "Program pelatihan pemberdayaan bagi ahli waris ini bertujuan agar para ahli waris yang umumnya terdiri dari para janda ini bisa mandiri dan mempunyai semangat baru lagi dalam
3YlFx2. Rakyat Merdeka - Aksi Jaringan SandiUno membuka program lapangan usaha berbasis kewirausahaan lewat pelatihan-pelatihan. Hal ini sejalan dengan apa yang menjadi fokus Sandiaga Uno dalam memberikan solusi kebangkitan ekonomi bagi emak-emak rumah tangga. Ketua Aksi Jaringan SandiUno, Lerry OKS mengatakan pelatihan pembuatan abon ikan lele dapat menjadi oleh-oleh khas UMKM Kabupaten Bandung Barat, karena ini merupakan inovasi baru yang tercipta. Larry juga menambahkan, AKSI Jaringan SandiUno akan mendatangi masyarakat desa lain yang berkeinginan menjadi seorang wirausahawan. Baca juga Pj Bupati Muba Gandeng Perusahaan Perkebunan Dan YCP"Kita ingin menciptakan inovasi baru di mana abon ayam dan sapi sudah biasa, jadi abon lele dapat menjadi ciri khas dari UMKM Kabupaten Bandung Barat. Ini merupakan salah satu langkah Bang Sandi untuk menciptakan 4,4 juta lapangan pekerjaan, maka Aksi Jaringan SandiUno akan terus mengunjungi seluruh masyarakat Indonesia yang terpacu menjadi wirausahawan," kata Lerry di Gedung serba Guna Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 8/6. Menurutnya, Sandiaga Uno merupakan sosok yang peduli terhadap bangsa Indonesia. Pelatihan olahan abon lele diharapkan memberikan wadah usaha, khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga. Ibu-ibu atau emak-emak yang telah mengikuti pelatihan, selanjutnya dapat mengembangkan potensi dirinya melalui WhatsApp grup, dikarenakan program ini akan berlanjut pada perizinan hingga pemasaran usaha. Baca juga Emak-emak Bogor Serbu Paket Sembako Murah Rp 15 Ribu"Bang Sandi tujuannya sangat mulia khususnya pada masyarakat kecil, apalagi orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan. Desa-desa yang kita sasar akan menjadi wadah UMKM, setelah pelatihan akan dibuat WhatsApp grup untuk menjalin komunikasi sehingga dari situ bisa tahu kendalanya," jelas Lerry. Aksi Jaringan SandiUno berharap gagasan Sandiaga Uno dapat mendorong UMKM yang bangkit dan sukses. Sementara itu, seorang peserta pelatihan Nia Kusmiati 48 menyatakan ia tertarik membuka usaha abon. Sebab ilmu yang didapat menjadi solusi kebangkitan ekonomi rumah tangga. Baca juga Sukarelawan Ganjar Beri Pelatihan Ibu-Ibu Cara Pembuatan Bakso Aci"Alhamdulillah senang sekali dengan adanya pelatihan ini, karena saya mendapatkan ilmu yang luar biasa sebagai membantu ekonomi keluarga. Dengan hasil pelatihan abon, saya berminat membuka usaha tersebut," ungkap Nia. Nia bersama pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Sandiaga Uno telah memberikan fasilitas pelatihan pembuatan abon lele. Ia pun mengaku programnya bermanfaat bagi ibu-ibu di Kabupaten Bandung Barat. Dalam kegiatan ini turut dihadiri oleh Rumah Pemersatu Sandi Uno dan Bandung Flawless Community. Update berita dan artikel menarik lainnya di Google News Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sebagai seorang wirausahawan, pebisnis, atau seseorang yang berwirausaha setidaknya harus memiliki pengetahuan yang cukup dengan ketarampilan serta mental yang juga harus memadai agar fondasi dalam kegiatan bisnisnya tersebut bisa tercipta dengan kuat. Sayangnya, selain menjadi sebuah bekal yang lengkap untuk membuat seseorang percaya diri dalam memulai binisnya, ada juga yang malah dengan bekal tersebut jadi sangat berhati-hati. Artinya, bagi mereka yang masih memiliki kehati-hatian ini, bekal mentalnya masih belum cukup. Harus dibangun lebih kuat lagi. Membangun mental sendiri artinya bagaimana seseorang tersebut mampu mengelola kesuksesannya, mengantisipasi setiap kegagalan, serta memotivasi dirinya sendiri sebagai sebuah komitmen serius dalam bisnis yang dijalaninya. Kewirausahaan sendiri merupakan proses yang dimulai dari memanfaatkan peluang, kemudian bagaimana mengelola resiko dari peluang tersebut, membangun usaha, dan kemudian mengelolanya dengan sebaik mungkin. Untuk membangun mental, menyempurnakan bekal berwirausaha yang sudah dimiliki seperti pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan, maka perlu diseimbangkan dengan adanya pelatihan yang melibatkan teori dan praktek didalamnya. Berbagai materi dalam pelatihan tersebut harus teruji keseimbangan antara kedua bahannya. Sehingga bekal mental dan bekal lainnya tersebut bisa terbentuk dengan kuat. Melalui pelatihan bisnis atau kewirausahaan, selain bekal yang kuat, keinginan untuk mandiri pun akan terbentuk. Semangat untuk berbisnis dengan jiwa yang siap untuk bekerja hingga bermitra pun akan terbentuk. Keterampilan pun semakin berkembang dengan meningkatnya inovasi. Secara praktis, berbagai bekal ini pun mampu mendorong individu untuk segera memulai usaha atau bisnisnya. Terbentuknya jiwa wirausaha tersebut juga tidak lepas dari materi pelatihan yang berisikan bagaimana cara membangun mental agar siap menjadi pengusaha. Cara agar berani memulai usaha dengan membangun atau menciptakan ide bisnis yang baru. Berani menghadapi berbagai tantangan dalam berbisnis serta memiliki target atau tujuan bisnis yang jelas. Begitu juga dengan bagaimana cara menciptakan kreativitas dengan rencana bisnis yang disusun secara sederhana. Pelatihan SDM tentang wirausaha yang tujuannya mendidik dan memberikan pengalaman ini biasanya juga diberikan kepada para sarjana yang masih baru serta mahasiswa. Bahkan, idealnya sejak masih mahasiswa agar begitu lulus menjadi sarjana bisa langsung membangun bisnis sebagai praktek dari pelatihan yang sudah pernah dilakukannya. Seperti yang dikatakan di atas, bahwa pelatihan akan membentuk mental mandiri. Maka, pemahaman mahasiswa dalam pelatihan wirausaha ini dibentuk agar bisa menciptakan lingkungan atau budaya bisnis sendiri, tidak hanya bagi mereka yang sudah ada di lingkungan bisnis sebelumnya. Kewirausahaan sendiri menjadi subjek atau mata kuliah yang diberikan kepada setiap mahasiswa, di berbagai jurusan apapun. Mata kuliah ini secara teknik membangun jiwa wirausaha mahasiswa, termasuk juga dengan praktiknya. Sayangnya, pola pikir mahasiswa di tanah air masih didominasi oleh pola pikir cari aman. Dimana, ketika sudah lulus pilihannya ingin menjadi PNS atau karyawan perusahaan orang lain. Padahal, dengan berwirausaha sendiri, mahasiswa tersebut mampu menciptakan lapangan kerja untuk orang lain. Jika cari aman dengan bekerja di perusahaan orang hanya karena jaminan pendapatan hingga pensiun yang sudah tidak perlu dikhawatirkan. Maka, dengan berwirausaha Anda justru lebih hebat karena mampu menjamin penghasilan orang lain. Jika disimpulkan, pelatihan kewirausahaan atau bisnis sejak mahasiswa bertujuan untuk 1. Menanam dan menumbuhkan jiwa wirausaha kepada mahasiswa agar mereka memiliki semangat dan keinginan untuk menciptakan dan mengelola bisnis. Sehingga, tidak perlu sibuk mencari kerja kesana-kemari dengan mengandalkan ijazah yang dimilikinya. Mahasiswa pun dibentuk menjadi pribadi yang lebih siap dan tidak perlu bingung lagi untuk masuk ke dunia kerja setelah mereka lulus 10 Modul Materi Pelatihan Manajemen SDM x 7 Buku Pengembangan Diri yang Dahsyat. Download sekarang juga DISINI. 2. Disebutkan di atas, bahwa mahasiswa siap berbisnis artinya siap menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan kata lain, membantu menyerap pengangguran di tanah air. Mencari kerja apalagi di jaman seperti sekarang ini bukan perkara mudah. Terutama untuk mereka yang berasal dari perguruan tinggi daerah, karena sebagian besar yang mudah mendapatkan pekerjaan tersebut adalah lulusan perguruan tinggi ternama saja. Pelatihan wirausaha yang mampu mendorong mahasiswa untuk melahirkan peluang bisnis untuk menyerap angka pengangguran ini merupakan cara cerdas yang harus dipersiapkan oleh mahasiswa sejak dini. 3. Mengingat pola pikir begitu penting untuk sebuah kemajuan, maka pelatihan pun salah satunya dimaksudkan untuk pembentukan pola pikir tersebut. Mahasiswa diharapkan menjadi pribadi yang mandiri dan kreatif. Dimana, dalam hal ini berwirausaha termasuk ke dalam pola pikir orang-orang modern dengan bangsa yang maju. 4. Terakhir, pelatihan SDM juga mampu memicu lahirnya ide-ide baru dengan kreatifitas yang dimiliki setiap mahasiswa tersebut. Jika biasanya ide hanya muncul di kepala dan tidak terealisasikan karena takut atau tidak tahu cara memulainya, maka tidak demikian jika telah mengikuti pelatihan. Berbagai cara untuk memulai bisnis hingga berani dalam menghadapi resiko pun akan diberikan. Sehingga, ketika ide tersebut muncul, mahasiswa tidak perlu menunggu lama untuk segera merealisasikan dengan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkannya tersebut. Manfaat berwirausaha tersebut, selain untuk umum atau lingkungan luas juga pasti akan dirasakan oleh diri sendiri karena tidak perlu lagi berpangku tangan pada orang tua. Rasa bangga karena bisa memberi manfaat tentu akan lahir. Selain itu, kesuksesan yang diraih pun bisa menjadi inspirasi untuk generasi lainnya. Anda juga bisa menjadi trainer berbagai pengalaman serta ilmu untuk memotivasi ataupun melatih mereka agar juga mau mencoba berbisnis setelah lulus dan menjadi sarjana sama seperti Anda sebelumnya. Gratis Katalog KPI Semua Departemen + Summary 20 Buku Bisnis Terbaik Dunia. Download Gratis Sekarang.
ArticlePDF AvailableAbstractThe Entrepreneurship and bookkeeping training aims to increase knowledge, attitudes, and skills about entrepreneurship and bookkeeping for prospective new entrepreneurs, so that they know, understand, and be able to become resilient entrepreneurs. This activity was carried out in Indramayu Regency, West Java. Young men/women dropping out of school as unemployed productive age, ladies and gentlemen who have the potential to become entrepreneurs, developed their potential and abilities through the concepts of learning, practicing, and working. Through this approach, prospective entrepreneurs can actualize their potential in developing a type of business-oriented to local resources that can increase income as well as the economy of the surrounding community. Learning activities involve participant participation through the PRA participatory rural appraisal method. Stages of activities consist of preparation, program implementation, training, and monitoring and evaluation of the implementation of activities. The results of the activities show that entrepreneurship training and bookkeeping activities are very closely followed by prospective new entrepreneurs with high enthusiasm, given their desire to gain understanding and facilitation in order to overcome the main problems they face in the field. An increase in the knowledge, understanding, and skills of the participants between before training and after training. Keywords Training, Entrepreneur, Bookkeeping, Indramayu Abstrak. Pelatihan kewirausahaan dan pembukuan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang kewiÂrausahaan dan pembukuan usaha bagi calon wirausaha baru WUB, agar mereka mengetahui, memahami dan mampu menjadi wirausahawan tangguh. Kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Para pemuda/pemudi putus sekolah sebagai penganggur usia produktif, bapak-bapak dan ibu-ibu berusia produktif yang berpotensi menjadi wirausaha dikembangkan potensi dan kemampuannya melalui konsep belajar, berlatih, dan bekerja. Melalui pendekatan ini para para calon wirausahawan dapat mengaktualisasikan potensi mereka dalam mengembangkan suatu jenis usaha yang berorientasi pada sumber daya lokal yang dapat meningkatkan pendapatan sekaligus perekonomian masyarakat sekitar. Kegiatan pembelajaran melibatkan partisipasi peserta melalui metode PRA participatory rural appraisal. Tahapan kegiatan terdiri dari persiapan, pelaksanaan program, pelatihan, dan monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan kewirausahaan dan pembukuan sangat diikuti oleh para calon wirausaha baru dengan semangat yang tinggi, mengingat keinginan mereka untuk mendapatkan pemahaman dan fasilitasi dalam rangka mengatasi permasalahan utama yang dihadapinya di lapangan. Terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan para peserta antara sebelum pelatihan dengan setelah pelatihan. Kata Kunci Pelatihan, Wirausaha, Pembukuan, Indramayu Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Ethos Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 8, Juni 2020 285-291 285 PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KEWIRAUSAHAAN DAN PEMBUKUAN DALAM MENDUKUNG TERBENTUKNYA WIRAUSAHA BARU DI KABUPATEN INDRAMAYU 1Asep Darmansyah, 2Umi Zuraida, 3Yedi Purwanto 1,2,3Institut Teknologi Bandung, Bandung, Jawa Barat, Indonesia email Abstract. The Entrepreneurship and bookkeeping training aims to increase knowledge, attitudes and skills about entrepreneurship and bookkeeping for prospective new entrepreneurs, so that they know, understand and be able to become resilient entrepreneurs. This activity was carried out in Indramayu Regency, West Java. Young men / women dropping out of school as unemployed productive age, ladies and gentlemen who have the potential to become entrepreneurs, developed their potential and abilities through the concepts of learning, practicing, and working. Through this approach, prospective entrepreneurs can actualize their potential in developing a type of business oriented to local resources that can increase income as well as the economy of the surrounding community. Learning activities involve participant participation through the PRA participatory rural appraisal method. Stages of activities consist of preparation, program implementation, training, and monitoring and evaluation of the implementation of activities. The results of the activities show that entrepreneurship training and bookkeeping activities are very closely followed by prospective new entrepreneurs with high enthusiasm, given their desire to gain understanding and facilitation in order to overcome the main problems they face in the field. An increase in the knowledge, understanding and skills of the participants between before training and after training. Keywords Training; Entrepreneur; Bookkeeping; Indramayu Abstrak. Pelatihan kewirausahaan dan pembukuan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan tentang kewirausahaan dan pembukuan usaha bagi calon wirausaha baru WUB, agar mereka mengetahui, memahami dan mampu menjadi wirausahawan tangguh. Kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Para pemuda/pemudi putus sekolah sebagai penganggur usia produktif, bapak-bapak dan ibu-ibu berusia produktif yang berpotensi menjadi wirausaha dikembangkan potensi dan kemampuannya melalui konsep belajar, berlatih, dan bekerja. Melalui pendekatan ini para para calon wirausahawan dapat mengaktualisasikan potensi mereka dalam mengembangkan suatu jenis usaha yang berorientasi pada sumber daya lokal yang dapat meningkatkan pendapatan sekaligus perekonomian masyarakat sekitar. Kegiatan pembelajaran melibatkan partisipasi peserta melalui metode PRA participatory rural appraisal. Tahapan kegiatan terdiri dari persiapan, pelaksanaan program, pelatihan, dan monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan kewirausahaan dan pembukuan sangat diikuti oleh para calon wirausaha baru dengan semangat yang tinggi, mengingat keinginan mereka untuk mendapatkan pemahaman dan fasilitasi dalam rangka mengatasi permasalahan utama yang dihadapinya di lapangan. Terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan para peserta antara sebelum pelatihan dengan setelah pelatihan. Kata Kunci Pelatihan, Wirausaha, Pembukuan, Indramayu 286 Asep Darmansyah, et al. ISSN 1693-699X EISSN 2502-065X 1. Pendahuluan Latar Belakang Pemerintah Provinsi Jawa Barat merintis pencetakan wirausaha baru pada berbagai bidang meliputi bidang industri kreatif, perdagangan, jasa kreatif, pertanian dan bidang lainnya. Pencetakan wirausaha baru dilakukan oleh berbagai sektor dan SKPD di Jabar, juga bersinergi dengan perusahaan BUMN maupun swasta. Targetnya adalah pengusaha baru untuk mengejar porsi ideal dua persen wirausaha dari seluruh warga Jabar. Kehadiran para pengusaha baru itu berperan penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi angka pengangguran, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Jawa Barat khususnya, dan umumnya perekonomian secara nasional. Kini rasio jumlah pengusaha di Jabar masih di bawah dua persen, tepatnya di angka 1,3 persen dari total penduduk Jawa Barat. Kegiatan pencetakan wirausaha baru ini sebagai sebuah usaha agar tercipta rasio yang ideal antara pengusaha dan jumlah penduduk. Dalam ilmu ekonomi, harus ada keseimbangan minimal empat persen dari populasi sebuah negara harus ada pengusahanya. Minimnya pengusaha sangat berpengaruh terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan akibatnya terjadi pengangguran. Kehadiran pengusaha baru akan memberikan peluang untuk pemenuhan lapangan pekerjaan, selain untuk dirinya juga bagi orang lain Heryawan, Ahmad, 2015. Kebutuhan hidup yang tidak bisa ditunda dengan perolehan pendapatan yang rendah menjadikan beban hidup masyarakat menjadi berat Claudia, dkk., 2019. Kemampuan berinovasi dan daya kreativitas seseorang sangat diperlukan untuk terus bertahan hidup dalam suasana serba keterbatasan. Namun kreatifitas dan inovasi mereka kurang berkembang karena keterbatasan yang ada menyangkut permodalan, wawasan pengetahuan bisnis dan pembukuan. Potensi dan peluang untuk berkembang salah satunya dirasakan oleh para penduduk calon wirausaha di Kabupaten Indramayu. Mereka mempunyai motivasi untuk berwirausaha, memiliki jiwa seni dan keterampilan teknis produksi. Melalui program pencetakan wirausaha baru Jawa Barat, para calon pengusaha ini perlu dikembangkan potensi dan kemampuan dirinya untuk belajar dan berlatih bersama, dengan berorientasi pada dunia usaha sehingga menjadi wirausaha baru yang unggul. Seseorang dikatakan sebagai wirausahawan apabila mempunyai kemampuan melihat dan menilai peluang, mengelola sumber daya yang dibutuhkan serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan sukses secara berkelanjutan Pio, 2016. Seorang wirausaha dalam mengelola sumber daya perlu mengetahui secara pasti bagaimana kondisi keuangan usahanya Rivai, 2013. Melalui laporan keuangan yang baik akan bisa dilihat perkembangan usahanya sehingga dapat mengetahui laporan pengeluaran dan pendapatannya secara pasti. Laporan keuangan ini juga digunakan sebagai bahan bagi pihak eksternal lembaga keuangan dalam memutuskan memberikan pinjaman. Oleh karena itu, penyelenggaraan pelatihan kewi-rausahaan dan pembukuan bagi mereka sangat mendesak untuk dilakukan. Malcolm Tight 2002, menyatakan bahwa pelatihan lebih diasosiasikan pada mempersiapkan seseorang dalam melaksanakan suatu peran atau tugas, biasanya dalam dunia kerja. Pelatihan bisa juga dilihat sebagai elemen khusus atau keluaran dari suatu proses pendidikan yang lebih umum. Pelatihan memiliki ciri-ciri yang khas, Pelatihan Peningkatan Kemampuan Kewirausahaan dan Pembukuan... 287 seperti yang diungkapkan oleh Philips H. Coombs dan Manzoer Ahmed 1993, yang menyatakan bahwa ciri khas pelatihan sebagai suatu pendekatan pembangunan adalah 1. Diusahakan sedapat mungkin untuk menyesuaikan bahan pengajaran dengan pola budidaya dan keadaan lingkungan di kampung halaman peserta; 2. Seluruh kursus diselenggarakan sesuai dengan suatu siklus penuh untuk budi daya bersangkutan bagian terbanyak dari masa pelajaran untuk kerja praktik; 3. Pelajaran di ruang kelas dititikberatkan pada diskusi dalam kelompok kecil dari pada ceramah. Penyelenggaraan pelatihan hendaknya dilakukan secara sistematis dan berkesi-nambungan. Untuk membantu memberdayakan para calon wirausaha di Kabupaten Indramayu dalam memaksimalkan kemampuan mereka dalam berwirausaha dilakukan pendekatan pelatihan, dan pendampingan bisnis. Diharapkan dengan pendekatan ini dapat membantu para pemuda dan pemudi calon wirausaha memaksimalkan potensi mereka dalam mengembangkan suatu jenis usaha yang berorientasi pada sumber daya lokal yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Keberhasilan pelatihan sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain antusiasme dan peran aktif peserta dalam pelatihan, serta menyelesaikan semua tugas pelatihan yang diberikan dengan baik Oktaviani, dkk., 2019. Terkait dengan pelatihan Eddie Davies 2005 mengajukan 10 langkah efektif menyelenggarakan pelatihan, yaitu 1. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan, yaitu mendeteksi permasalahan yang dihadapi saat ini dan tuntutan masa yang akan datang, khususnya yang dapat diatasi dengan menyelenggarakan pelatihan. 2. Mengklarifikasi sasaran pelatihan, yaitu mengkaji kemampuan yang diharapkan dimiliki oleh peserta setelah mengikuti program. 3. Mempertimbangkan peserta/kelompok sasaran dengan mencoba memahami dan mengidentifikasi kesenjangan calon peserta agar rancangan pelatihan dapat menutup kesenjangan tersebut. 4. Mengembangkan garis besar program pelatihan, yaitu rencana induk yang disusun secara hierarkis dan sekuensial. 5. Memilih metode dan media, yaitu strategi dan perangkat pembelajaran yang aplikatif atau mudah digunakan dan efektif dalam menghantarkan pesan pembelajaran. 6. Menyiapkan panduan bagi pemimpin yang meliputi rencana sesi, handouts dan storyboard. 7. Melakukan uji coba sesi pelatihan, yaitu menerapkan rancangan pada target yang terbatas untuk mendeteksi sedini mungkin hal-hal yang menyebabkan kegagalan pelatihan, misalnya ketepatan waktu, penafsiran yang berbeda, dan lain-lain. 8. Melaksanakan sesi pelatihan, dengan tetap melakukan pemantauan untuk dapat mende-teksi apakah pelaksanaan kegiatan merujuk pada rencana yang telah disusun atau tidak. 9. Melakukan tindak lanjut pelatihan, agar hasil pelatihan dapat diimplementasikan oleh peserta sekembalinya ke tempat kerja. 288 Asep Darmansyah, et al. ISSN 1693-699X EISSN 2502-065X 10. Mengevaluasi hasil, yaitu mengukur dan menilai apakah setiap tahapan program menggunakan biaya sesuai dengan kebutuhan ? Apakah terjadi perubahan kinerja ke arah yang positif ? Apakah biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh ? Identifikasi Masalah Berikut ini adalah permasalahan yang dihadapi penduduk dan calon wirausaha di Kabupaten Indramayu 1. Sikap mental yang memandang bekerja di kantoran lebih bergengsi sehingga menjadi tujuan utama untuk meraihnya. 2. Sikap mental yang tidak mau menanggung risiko bisnis sehingga motivasi berwirausaha tidak berkembang. 3. Tidak tersedianya sumber permodalan bisnis yang cukup untuk memulai bisnis dan ekspansi bisnis. 4. Belum memiliki pengetahuan berbisnis dan penentuan sasaran usaha pada pengembangan usaha yang prospektif. 5. Lemahnya networking dengan instansi pemerintah atau swasta dan lembaga keuangan karena ketidakmampuan membuat laporan keuangan yang melaporkan kinerja keuangan bisnisnya. Tujuan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah 1. Meningkatnya pengetahuan kewirausahaan baik dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik para calon wirausaha; 2. Meningkatkan motivasi berwirausaha para calon wirausaha; Menentukan jenis usaha perencanaan usaha, pembukuan dan pelaporan keuangan; 2. Metode Metode Pelatihan 1. Ceramah Metode ceramah dimaksudkan sebagai bentuk penyampaian materi pelatihan secara lisan, disampaikan dalam garis-garis besar, singkat dan tidak bertele-tele, segar dan menyenangkan. 2. Bermain peran/simulasi Bermain peran atau simulasi merupakan metode pelatihan dengan membuat kondisi nyata dari keadaan yang terjadi di masyarakat. Peserta pelatihan secara aktif memainkan perannya masing-masing dalam melakukan interaksi pada situasi yang nyata yang ada di sekitar lingkungannya, dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh atau telah dipelajari sebelumnya. 3. Diskusi pemecahan masalah/studi kasus Peserta pelatihan diberikan suatu kasus tertentu, lalu secara berkelompok mereka berdiskusi untuk pemecahan masalah, melalui serangkaian proses yang dimulai dengan mendefinisikan masalah, menentukan penyebab utama dari permasalahan, mencari solusi dan alternatif pemecahan masalah, dan mengimplementasikan solusi tersebut sehingga masalah dapat terselesaikan. 4. Latihan praktik Latihan praktik adalah menerapkan ilmu pengetahuan atau konsep-konsep yang telah dipelajari khususnya praktik pembukuan. Pelatihan Peningkatan Kemampuan Kewirausahaan dan Pembukuan... 289 Materi Pelatihan Materi pelatihan terdiri dari 1. Kewirausahaan; 2. Pemahaman manajemen organisasi, produksi, keuangan dan pemasaran 3. Pembuatan rencana bisnis; 4. Pembukuan usaha; Pembuatan proposal pinjaman. 3. Hasil dan Pembahasan Kegiatan pelatihan dilakukan melalui kerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat dengan dibantu beberapa narasumber dan praktisi bisnis. Pelatih/nara selain dari ITB, juga dari lembaga perbankan dan praktisi bisnis. Sebelum pelatihan berlangsung, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu melakukan seleksi para calon wirausaha di Kabupaten Indramayu yang siap untuk dilatih dan siap membuka usaha. Seleksi dilakukan karena banyaknya peminat yang ingin mengikuti pelatihan, sementara kuota peserta hanya sebanyak 80 orang untuk 2 angkatan. Seleksi meliputi seleksi administrasi dan wawancara menyangkut minat dan keterampilan. Selanjutnya peserta yang lolos seleksi sebanyak 40 orang untuk setiap angkatan, diharuskan melakukan pendaftaran ulang secara on line. Pada hari pelaksanaan pelatihan, peserta yang sudah datang dan mendaftar ditempatkan di hotel/penginapan yang telah disiapkan selama 2 malam. Untuk kelancaran proses pelatihan, para peserta juga diberikan fasilitas berupa training kit. Hari pertama pelatihan materi yang diberikan meliputi kewirausahaan, pemahaman manajemen organisasi, produksi, keuangan dan pemasaran, dan pembuatan rencana bisnis. Setelah pembukaan dan sambutan-sambutan, dilakukan pretest dengan tujuan untuk menilai kemampuan/pemahaman awal peserta terhadap materi-materi pelatihan. Penilaian menggunakan instrument pertanyaan terbuka dan tertutup. Hasil pretest disajikan secara bersamaan dengan hasil post test pada Gambar 1. Pelatihan hari pertama sangat antusisas diikuti para peserta, berlangsung dari jam sampai jam Materi pelajaran tidak melulu cerita tentang teori tetapi lebih terhadap pembahasan masalah yang mereka hadapi di lapangan. Untuk bidang kewirausahaan semua peserta digabung dalam satu ruangan, materi diberikan diawali dengan ceramah singkat diikuti kemudian simulasi peran dan diakhiri diskusi kelompok pemecahan masalah. Pada saat materi pemahaman manajemen organisasi, produksi, keuangan dan pemasaran dan pembuatan rencana bisnis, peserta dipecah kedalam beberapa ruang kelas kecil, dibagi dalam kelompok pelaku usaha yang memproduksi barang, jasa, serta berdagang. Mereka dapat membahas masalah-masalah yang mereka hadapi selama ini dan memahami cara membuat proposal bisnis sesuai bidang masing-masing. Namun memang perlu lebih dimatangkan kembali di lapangan untuk benar-benar mampu menerapkannya dalam bisnis. Di hari kedua disampaikan materi pembukuan usaha dan pembuatan proposal pinjaman. Penyampaian materi pembukuan meliputi pengertian, manfaat, dan proses pembukuan, serta bentuk laporan keuangan. Peserta diarahkan untuk bisa membuat laporan keuangan sederhana sebagai bentuk laporan keuangan untuk keperluan evaluasi internal dan eksternal. Metode pelatihan melalui ceramah, diskusi kelompok pemecahan masalah dan latihan praktik secara individu. Antusiasme peserta terlihat dari 290 Asep Darmansyah, et al. ISSN 1693-699X EISSN 2502-065X banyaknya pertanyaan yang disampaikan serta riuh ramainya diskusi kelompok untuk mencari solusi terhadap permasalahan kasus yang dihadapi. Latihan praktik secara individu dalam penyusunan laporan keuangan dimulai dari pencatatan, penggolongan, peringkasan hingga pembuatan laporan keuangan. Dalam pelaksanaan praktik, peserta sangat antusias yang ditunjukkan dengan keseriusan peserta dalam praktik. Dalam hal pembukuan, peserta mampu menyelesaikan kasus praktik penyusunan laporan keuangan dengan baik. Sebagian kecil peserta telah mampu membuat laporan keuangan sederhana seperti laporan laba rugi dan perubahan modal serta arus kas. Namun untuk pembuatan neraca, perlu latihan yang terus menerus mengingat laporan neraca yang dibuat masih belum balance unbalanced. Sebagian besar lainnya masih mengalami kebingungan, sehingga perlu tindak lanjut pendampingan di tempat usaha pasca pelatihan. Setelah materi pembukuan selesai dilanjutkan penyampaian materi terakhir yaitu pembuatan rencana bisnis. Pada sesi ini pun tidak kalah menariknya dibanding sesi lainnya, terutama ketika peserta berdiskusi dalam menentukan estimasi rencana bisnis ke masa depan. Sesi akhir di hari kedua adalah post test dan penutupan serta penyampaian kesan dan saran selama pelatihan. Saran yang muncul dari banyak peserta adalah mereka menyarankan untuk mengadakan kegiatan serupa di masa yang akan datang karena sangat bermanfaat bagi mereka. Hasil Pre-test dan Post-test disajikan di Gambar 1, hasilnya seluruh peserta yang berjumlah 40 orang pada angkatan pertama menunjukkan perolehan nilai yang meningkat antara sebelum pelatihan dan setelah pelatihan. Secara keseluruhan rata-rata nilai sebelum pelatihan pre-test adalah sebesar 49,3 dan rata-rata nilai setelah pelatihan post-test adalah 75,1. Hal ini dapat diartikan bahwa pelatihan ini telah mencapai tujuannya, yaitu adanya peningkatan yang cukup berarti dalam hal pengetahuan, pemahaman dan keterampilan peserta dalam hal kewirausahaan dan pembukuan usaha. Kondisi pasca pelatihan akan terus dipantau oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Dinas KUKM Kabupaten Indramayu. Kami sebagai pelatih dalam hal ini, hanya berperan sampai tahap penyelenggaraan pelatihan. Tim dari kantor dinas pemda tersebut akan melakukan tindak lanjut pelatihan dengan melakukan monitoring terhadap keberlanjutan kegiatan ini. Rencana tindak lanjut berisi kegiatan–kegiatan untuk memperkuat implementasi hasil pelatihan oleh peserta di lapangan. Kegiatannya berupa pembimbingan dan pendampingan terhadap peserta dalam bentuk perencanaan usaha, pembukuan usaha, membangun kerja sama kemitraan usaha, dan pembiayan usaha. 4. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan pelaksanaan kegiatan ini adalah Pelatihan Peningkatan Kemampuan Kewirausahaan dan Pembukuan... 291 1. Kegiatan pelatihan kewirausahaan dan pembukuan sangat diperlukan oleh para calon wirausaha baru, mengingat kebutuhan mereka untuk mendapat pemahaman dan fasilitasi dalam rangka mengatasi permasalahan utama yang dihadapinya di lapangan. 2. Terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan para peserta antara sebelum pelatihan dengan setelah pelatihan. 3. Disadari pentingnya melakukan pembukuan keuangan usaha sebagai syarat yang penting dalam memperoleh penjaman untuk tambahan modal usaha ke bank dan lembaga keuangan lain. Saran Pelatihan terbatas di ruangan kelas hendaknya dilanjutkan dengan pendampingan di lapangan untuk memastikan apakah para peserta benar-benar bisa menerapkan hal-hal yang telah diperolehnya di pelatihan, dan memberikan solusi langsung terhadap permasalahan yang dihadapi di lapangan yang sesungguhnya. DAFTAR PUSTAKA Claudia, C; H. Prabawati; M. Malihah; M. Novrezi; S. Sahara; D. Safitri. 2019. Pelatihan Pendidikan Karakter pada Anak Pekerja di Yayasan Swara Peduli Indonesia Jakarta. Ethos Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 8, Juni 2019 Davies. 2005. The Art of Training and Development, The Training Manager’s a Handbook terjemahan. Gramedia Jakarta. Heryawan, Ahmad. 2015. Spirit Jabar Lahirkan Pengusaha Baru. Selasa, 10 Februari 2015 dalam diakses pada 20 Maret 2018. Malcolm, Tight. 2002. Key Concept in Adult Education and Training 2nd Edition, Routledge Falmer. London. Oktaviani, V; H. Rahmayanti; F. Fauzan Putra. 2019. Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Mengembangkan Kemandirian Pelaku Industri Kreatif melalui Desain Grafis pada Pendidikan Lingkungan di Bogor. Ethos. Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 8, Juni 2019 139-144. Philips, H. Coombs dan Manzoor Ahmed. 1993. Memerangi Kemiskinan di Pedesaan Melalui Pendidikan Nonformal. Publikasi Bank Dunia. Pio, R. J. 2016. Pemberdayaan Kapasitas Kewirausahaan Kelompok Usaha Kecil. Journal of Business Studies, 21, 39–47. Rivai, V. 2013. Commerical Bank Management Manajemen Perbankan dan Teori ke Praktik. Edisi 1. Cetakan 1. Jakarta Rajawali Pers. ... Melakukan tindak lanjut pelatihan, agar hasil pelatihan dapat diimplementasikan oleh peserta sekembalinya ke tempat kerja; 10. Mengevaluasi hasil, yaitu mengukur dan menilai apakah setiap tahapan program menggunakan biaya sesuai dengan kebutuhan Darmansyah, Zuraida, and Purwanto 2020. ...... Narmada Lombok demikian, meningkatkan modal untuk menjadi lebih banyak dalam pemenuhan ketersediaan kebutuhan barang dan juga melakukan kerjasama dan terobosan baru menjadi salah satu hal penting untuk dilakukan. Terjadi peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan para peserta antara sebelum pelatihan dengan setelah pelatihan.Darmansyah, Zuraida, and Purwanto 2020 3. Peningkatan Sumber Daya ManusiaSalah satu solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan ekonomi pesantren melalui unit usaha berbasis syariah di Pondok Pesantren Nurul Haramain Narmada Lombok Barat adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia yang dimiliki baik dari sisi pengetahuan, keterampilan ma ...Syaiful RahmanRiduan Mas’udMuh. AzkarThe economic empowerment of Islamic boarding schools is a form of dawah bil hal as well as a form of concrete implementation of their knowledge and can be an alternative and solution to the problems of balanced and resilient economic development in a sustainable manner. The purpose of this study was to determine the management of the Islamic boarding school's economy, the obstacles encountered and the solutions implemented in empowering the Islamic boarding school's economy through sharia-based business units at the Nurul Haramain Islamic Boarding School, Narmada, West Lombok Regency. This research method uses qualitative research with data collection techniques using interviews, observation and documentation. Data analysis was carried out in three stages, namely data reduction, data display and conclusion drawing. The results of this study indicate that the management of the pesantren economy through sharia-based business units at the Nurul Haramain Islamic Boarding School, Narmada, West Lombok Regency is carried out by carrying out planning which includes determining the priority of the Islamic boarding school business work program, formulating goals to be achieved and adjusting the Islamic boarding school work program . Then organizing, actuating and controlling. Islamic boarding school economic management through these sharia-based business units such as mini banks and NH-Marts. Constraints faced include that some products are not yet known to the general public, there is still a lack of capital and a lack of human resources both in terms of knowledge and skills. Solutions made to overcome the obstacles faced are carried out by holding exhibitions, increasing human resources such as entrepreneurship training, bookkeeping, managerial, leadership and carrying out technical guidance and applying the 5C + 1S system, namely character, capacity, capital, collateral, condition and sharia.... Banyak pelaku usaha yang mengalami penurunan omzet sampai 80% dan terjadi pengurangan karyawan sampai 70% 1 . ...Endah Nur FitriyaniKegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pengusaha atau wirausaha pemula tentang kewirausahaan dan penjualan melalui e-commerce. Kegiatan pelatihan ini memberikan pendampingan tentang proses produksi yang lebih efisien dan hemat biaya. Selain itu juga dilakukan pelatihan pengemasan produk yang lebih baik dan memberikan pelatihan dalam penggunaan e-commerce untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Penggunaan e-commerce belum dapat terealisasi karena pelaku usaha sudah berusia 50 tahun lebih sehingga kurang mampu beradaptasi dengan teknologi. Namun harapan ke depan pelaku usaha bisa memiliki tambahan tenaga khususnya bagian administrasi agar bisa meningkatkan penjualan secara online atau melalui e-commerce. Hasil dari kegiatan ini pelaku usaha mampu melakukan efisiensi produksi dan juga pengemasan yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan profitabilitas TightAs adults, we are all continually involved in learning, with increasing numbers of us engaged in more formalized forms of learning; that is, in education or training. All those involved in the broad field of adult education and training will come into contact with many specialist ideas or concepts. It is often assumed of students that they already have a general understanding of these concepts, their meanings, applicability and inter-relationships. This is not always the case. This book examines in detail over forty of these key concepts, ranging from community education and experiential learning to competence and access. It presents a clear, analytical discussion in jargon-free language. It is, therefore, indispensable to all students and practitioners of adult education and Art of Training and Development, The Training Manager's a Handbook terjemahanDavies EddieEddie, Davies. 2005. The Art of Training and Development, The Training Manager's a Handbook terjemahan. Gramedia Industri Kreatif melalui Desain Grafis pada Pendidikan Lingkungan di BogorPelaku Industri Kreatif melalui Desain Grafis pada Pendidikan Lingkungan di Bogor. Ethos. Jurnal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Vol 8, Juni 2019 Kemiskinan di Pedesaan Melalui Pendidikan NonformalH PhilipsAhmed Coombs Dan ManzoorPhilips, H. Coombs dan Manzoor Ahmed. 1993. Memerangi Kemiskinan di Pedesaan Melalui Pendidikan Nonformal. Publikasi Bank Kapasitas Kewirausahaan Kelompok Usaha KecilR J PioPio, R. J. 2016. Pemberdayaan Kapasitas Kewirausahaan Kelompok Usaha Kecil. Journal of Business Studies, 21, Bank Management Manajemen Perbankan dan Teori ke Praktik. Edisi 1. Cetakan 1. Jakarta Rajawali PersV RivaiRivai, V. 2013. Commerical Bank Management Manajemen Perbankan dan Teori ke Praktik. Edisi 1. Cetakan 1. Jakarta Rajawali Pers.
pelatihan pelatihan yang diikuti oleh seorang wirausahawan yang bertujuan